Rabu, 23 April 2014

Resume Jurnal ProQuest

Metode Bersalin dengan Waterbirth sebagai Perubahan


Waterbirth adalah perkembangan ilmu kebidanan modern. Waterbirth atau proses melahirkan dengan bantuan air ini telah memberikan dampak besar pada praktik bersalin di Rumah Sakit. Waterbirth tidak hanya mengurangi rasa sakit dari kontraksi yang dirasakan oleh ibu, tetapi juga membuat relaks ibu saat proses persalinan. Waterbirth memiliki banyak keuntungan seperti menurunkan angka kelahiran SC dan juga persalinan dengan alat bantu forceps dan vacum extraction. Namun, waterbirth ini juga memiliki kerugian/kelemahan yaitu kesulitan pada saat proses anastesi dan episiotomi karena para dokter mengkhawatirkan akan penyebaran infeksi oleh bakteri dari air. Dalam perkembangannya, banyak yang menentang metode waterbirth ini.

Ada juga pemberitaan di sebuah artikel tahun 1959 berjudul "Apakah air dalam bak masuk ke vagina?" dipublikasikan dalam American Journal of Obstetri dan Ginekologi, artikel tersebut menyatakan cukup jelas bahwa mereka melarang perempuan untuk mandi selama hari-hari akhir kehamilan dan terutama pada saat persalinan. Mereka menyebutkan bahwa ada kemungkinan penularan virus HIV dan hepatitis melalui waterbirth . Namun, ada beberapa penelitian yang diterbitkan termasuk pernyataan dari Centers for Disease Control yang menyebutkan bahwa kemungkinan pengiriman virus dalam air adalah tidak ada.

Lynn Springer adalah seorang koordinator perinatal dari unit ruang bersalin di St Elizabeth Community Hospital di Red Bluff , California. Dia memperkenalkan waterbirth kepada perawat dan bidan yang bekerja disana. Dia mengatakan " ... Ini adalah cara termudah untuk membiarkan wanita tahu bahwa mereka bisa mengontrol perasaan mereka selama proses melahirkan. Saya akan melakukan apapun, tidak hanya mendapatkan bak ke dalam ruang bersalin, tapi juga untuk mulai memperkenalkan waterbirth. Saya tidak peduli berapa lama waktu yang saya butuhkan untuk melakukan ini".  Seorang ibu muda remaja datang ke ruang bersalin dan sangat ketakutan, ia menjadi wanita pertama dalam percobaan Lynn Springer memperkenalkan waterbirth. Wanita itu sangat ketakutan sampai bersembunyi di bawah tempat tidur, tapi begitu dia masuk ke air dia bisa tenang , rileks dan melahirkan bayinya.
Butuh waktu hampir dua tahun untuk membuat lima belas dokter yang praktek di sana siap untuk membantu persalinan dengan waterbirth, sampai hari ini telah dilakukan 150 pertolongan persalinan dengan waterbirths.

Namun, para bidan di England tahun 1993 sempat dibuat takut ketika Royal College of Obstetricians and Gynecologists berusaha menghentikan perkembangan Waterbirth dengan memberitakan bahwa seorang bayi telah meninggal setelah dilakukan waterbirth. Berita negatif ini hanya memicu lebih banyak minat orang dan membuat waterbirth mendunia. Pada bulan April 1995 di England, lebih dari 1.100 bidan, perawat dan dokter berkumpul untuk berbagi pengalaman mereka tentang waterbirth dari seluruh dunia.


But everything is back to your choice, so choose your own mode of delivery :D


Sumber : Jurnal ProQuest (Integrating Waterbirth into Maternity Care : An Agent for Change)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar